Rabu, 20 Maret 2013 11:29 wib
Ilustrasi
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memprediksi
bahwa geotermal akan menghasilkan listrik sekira 9.500 megawatt (mw)
sampai tahun 2020 dengan pengembangan fasilias dana geotermal yang akan
dikembangkan sebesar 58 persen.
"Kapasitas yang dicapai di tahun 2020 sekira 9.500 mw," ujar Kepala Subbidang Risiko BUMN Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Widodo Ramadyanto di Lumire Hotel, Jakarta, Rabu (20/3/2013).
Widodo mengatakan kapasitas yang telah terpasang sekarang sekira 1.341 mw. Oleh karena itu, masih perlu tambahan sekira 8.159 mw.
"Kapasitas yang akan dikembangkan dengan FDG adalah 58 persen atau 4.840 mw atau 88 Wilyah Kerja Pertambangan," ujar Widodo.
Widodo mengatakan, potensi panas bumi di Indonesia sangat berpotensi karena potensi panas bumi di Indonesia mencapai 40 persen dari potensi dunia. (gnm)
"Kapasitas yang dicapai di tahun 2020 sekira 9.500 mw," ujar Kepala Subbidang Risiko BUMN Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Widodo Ramadyanto di Lumire Hotel, Jakarta, Rabu (20/3/2013).
Widodo mengatakan kapasitas yang telah terpasang sekarang sekira 1.341 mw. Oleh karena itu, masih perlu tambahan sekira 8.159 mw.
"Kapasitas yang akan dikembangkan dengan FDG adalah 58 persen atau 4.840 mw atau 88 Wilyah Kerja Pertambangan," ujar Widodo.
Widodo mengatakan, potensi panas bumi di Indonesia sangat berpotensi karena potensi panas bumi di Indonesia mencapai 40 persen dari potensi dunia. (gnm)