Kamis, 7 Maret 2013 17:25 wib
Ilustrasi
Pengamat politik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Yulianto, mengatakan, meskipun Bibit merupakan calon incumbent, namun dia diperkirakan tidak dapat menguasai kalangan birokrasi.
"Bibit pernah bersitegang dengan Jokowi sewaktu menjabat Wali Kota Solo. Itu menjadi catatan warga Solo. Tidak hanya dari kader PDIP tapi partai lainnya juga tidak akan memilih Bibit. Meskipun Bibit dan Hadi Prabowo sama-sama di pemerintahan, namun kedekatan birokrasi Hadi lebih unggul. Hadi dianggap memiliki sifat kebapakan sehingga bisa menjadi kuda hitam dalam pemilukada," kata Yulianto di Solo, Kamis (7/3/2013).
Yulianto menambahkan, pertarungan seru akan terjadi bukan antara Bibit dengan dua kandidat lainnya. Pertarungan seru justru terjadi antara Ganjar Pranowo dengan Hadi Prabowo. Hadi diprediksi akan mencari keuntungan dari rasa sakit hati pendukung Rustriningsih. Sebaliknya Ganjar akan bertarung mati-matian mempertahankan suara PDIP agar tidak pecah.
Sebenarnya, PDIP bisa keluar sebagai pemenang dalam pemilukada kali ini tanpa bersusah payah, bila mencalonkan Rustriningsih. Selain sudah menguasai medandan sifat masyarakat Jateng, kecenderungan kepala daerah dan jajaran birokrasi memilih dekat dengan Wakil Gubenur Jateng, Rustriningsih, dibanding dengan Bibit.
Namun, keputusan politik sudah diambil PDIP, maka Ganjar diharapkan bisa tampil maksimal meyakinkan masyarakat.
"Lihat saja nanti hasil akhirnya bagaimana. Hadi atau Ganjar yang akan tampil sebagai kuda hitam," pungkasnya.
sumber