Monday, December 24, 2012
Agnostik ( tidak percaya agama tapi percaya tuhan )
Menurut Kamus Bahasa Indonesia keluaran Pusat Bahasa, agnostic dideskripsikan sebagai Orang yg berpendapat bahwa tiada sesuatu yg dapat diketahui tentang Tuhan selain dari hal-hal kebendaan. Sementara Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikannya sebagai Orang yang berpandangan bahwa kebenaran tertinggi (misal Tuhan) tidak dapat diketahui dan mungkin tidak dapat diketahui.
Agnostic bukanlah orang murtad atau menghujat Tuhan seperti orang Ateis.
Kita simak kata Clarence Darrow (1857 1938), seorang penganut Agnostik.
Aku tidak menganggap bahwa disebut agnostic adalah hinaan, tetapi itu lebih merupakan pujian. Aku tidak berpura-pura tahu ketika banyak orang yang tidak tahu justru yakin.
Kita simak lagi apa kata penganutnya yang lain, Robert Green Ingersoll (1833-1899). ;
Aku percaya bahwa kebahagiaan adalah satu-satunya hal baik, dan cara untuk bisa bahagia adalah membuat orang lain bahagia
Pemikiran Agnostik tentang dosa :
Ga ada yg namanya dosa, yg ada perbuatan yg tidak baik. Yg termasuk dalam perbuatan yg tidak baik antara lain:
Menyakiti atau merugikan sesama, sadar atau engga.
Menyakiti makhluk lain.
Melakukan sesuatu yg secara ga langsung berdampak buruk buat sesama
Melanggar hukum/norma resmi di lingkungan sekitar
Mungkin masih ada sih yg lain sih, saat ini cuman kepikir segitu. Bottom line is, gue gak ada tanggung jawab sama tuhan/dewa dewi/whatever. Tanggung jawab gue sama hidup gue sendiri, sesama manusia dan lingkungan sekitar. Kalo gue merasa guilty karena gue berbuat salah, gue merasa guilty bukan karena gue takut masuk neraka atau takut dimarahin tuhan, tapi emang karena gue berbuat salah, plain and simple.
gw bukan agnostik, tapi kalau gw agnostic, mungkin gw akan menganggap dosa itu sebagai rasa bersalah [guilty] karena telah melakukan yang suatu masyarakat anggap itu tidak baik atau melanggar norma2 yang udah terbentuk dalam masyarakat sejak dulu, sehingga perasaan bersalah itu menjadi beban bagi diri kita sendiri.
Kalo gw agnostic, gw juga bakal ngerasa dosa itu = guilty. Karena pada dasarnya semua manusia, aturan hidup bersosial itu adalah norma dan guilty itu juga bakal kepentok sama norma itu sendiri, makanya sekalipun gw hanya agnostik misalkan, gw bakal tetep mengikuti norma yang ada
Kalo gw agnostik gw juga akan menghargai mereka yang para theis, monotheis, polytheis, pluralis karena gw merasa bahwa gw dan mereka adalah sama, sama-sama mempercayai ada-nya suatu entitas yang lebih besar di belakang manusia, beda-nya mereka berjalan lewat jalur organisasi [resmi la istilah-nya] sedangkan kan berjalan dengan jalur bebas.
Pemikiran Agnostik tentang karma :
.kalau apa yang kamu tabur tetep aja bakal kamu tuai, jangan harap kalo lu males mau jadi kaya, jangan harep klo lo tukang bohong mau dipercaya, jangan harap bencana alam gak bakal terjadi kalau lu gak jaga alam, maka-nya gw bilang semua tergantung dari diri kita sendiri, dan untuk apa yang buruk terjadi adalah akibat perbuatan kita sendiri, jadi jangan pernah deh nyalain si takdir, kasian takdir di kambing hitamkan, cere salain takdir, orang mati salain takdir, bencana alam salain takdir.
betul tuh, karma itu sekalipun kita seorang yang agnsotik pasti ada karena relasi karma itu bukan karena agama, tapi karena kehidupan. ky contoh diatas, kalo elu sering bohong, ya akibatnya elu dicap sebagai pembohong kalo udah dicap pembohong, secara ngga langsung juga elu membohongi diri sendiri dan akibatnya elu sendiri yang kena batunya, sekalipun elu ngomong kebenaran suatu saat nanti ya bakalan ga ada yang percaya .
Sangat jelas dan gamblang cara berpikir mereka , masuk akal serta brilian, mirip cara berpikir Ateis. Kenapa mereka memilih Agnostik ? Dari beberapa pemikiran yang saya copas, sangat jelas, mereka tak mau terkotak kotak, apalagi diperalat sama yang namanya agama. Kejujuran dan apa adanya serta bersosialisasi dengan mahluk lain, adalah inti dari kehidupan yang sebenarnya daripada sekedar ber-agama. Mereka tak mau menerima dogma dogma atau doktrin agama begitu saja tanpa nalar yang jelas. Keyakinan adalah sesuatu yang absurd bagi mereka, kalau tak boleh di sebut kebohongan.
Agnostik meyakini sesuatu yang luar biasa yang menguasai segalanya di sekeliling mereka, tapi juga tidak yakin sesuatu yang luar biasa itu bisa dibuktikan ada.
Orang ber agama menyebut sesuatu yang luar biasa yang melingkupi kehidupan di dunia ini adalah TUHAN.
Sungguh kebesaran Tuhan yang luar biasa dan begitu mulia serta beragam. Maka belajar mengenal segalanya adalah kunci manusia untuk segala bentuk dalam memilih suatu kehidupannya. Jangan bicara soal salah dalam masalah ini. Karena anggapan salah dalam soal ini, adalah tak sepaham atau tak segolongan.
Tuhan telah memberikan semuanya dengan segala akibatnya. Silahkan memilih dengan segala pemikiran dan keyakinan masing masing. Maha besar Tuhan dengan segala ciptaannya.
sumber
7 comments:
- Unknown said...
-
^,^''
- June 4, 2013 at 11:56 PM
-
-
"Agnostic bukanlah orang murtad atau menghujat Tuhan seperti orang Ateis."
??! - July 15, 2014 at 10:11 PM
- Unknown said...
-
Pengakuan seorang agnostic
"Kalau memang Tuhan itu ada, Apa tujuannya menciptakan manusia?"
"Kalau Tuhan sudah tau akan terjadi begini,mengapa dr awal dia ciptakan?"
Dan berbagai macam pertanyaan lain tentang keTuhanan
Tetapi dr berbagai jawaban yg saya terima tidak ada yg memuaskan rasa penasaran saya tentang adanya Tuhan..
Tetapi kemudian, saya menerima jawaban dari seseorang yg cukup berfikir logis walaupun dia pemeluk agama (krn rata2 yg berpola fikir logis adalah atheis dan agnostic) yang bisa saya terima jawabannya...
Teman saya ini berkata :
"Wah, ga bakal nemu jawabannya kamu, mau seluruh manusia maupun makhluk hidup di dunia ini kamu interogasi tentang adanya Tuhan, tidak akan ada yg bisa menjawab, krn memang tidak pernah ada yg melihat sendiri secara nyata atau secara langsung, lagian saya heran... Manusia saja menjelajahi laut belum bisa sampai bagian yg paling dasar dan yg paling dalam, dan belum bisa mengetahui segala yg ada di laut sampai sekarang secara detail dan lengkap 100%..... tapi mau mempertanyakan Tuhan... Ya nggak sampai lah... bercanda... laut aja belom nyampe, apalagi Tuhan...
Masalah Tuhan tau menahu apa yg dia sudah ketahui sebelum apapun itu terjadi, ataupun mengapa dia menciptakan manusia, atau menciptakan hewan bumi malaikat nabi dan sebagainya..... itu ya terserah Dia.... kita cuma ciptaannya mau apaan? Sama aja kayak kamu menggambar di secarik kertas, mau kamu gambar seperti apa, mau kertasnya kamu lipat, kamu sobek dan kamu remukkan, atau mungkin mau kamu warna atau disiram teh,kopi atau apaaaaaapun itu terserah kamu kan? Ya sama seperti Tuhan.... Terserah Dia... Mau dia bikin bumi, menunjuk orang khusus sebagai nabi, menciptakan kitab, menciptakan surga atau neraka, menyiksa atau mengampuni, ya terserah Dia... Kita cuma kreasinya, kita ngga ber hak untuk menuntut apapun yg Dia kehendaki..."
Dan berkat jawaban santai dr teman saya ini lah, saya mulai mempelajari salah satu Agama dan Bersyukur bisa menemukan ketenangan di Agama ini... (Agama tidak sy sebutkan krn takutnya dikira promosi atau ingin pamer agama sndiri di media dengan tujuan mengajak atau bagaimana, jd lebih baik anda bebas perbendapat bukan?)
Saya yg dulu nya notabene seorang yang emosional, kerap melakukan kekerasan terhadap diri sndiri, dan sering bingung akan apa yg akan saya tuju, itu berubah setelah sy mendalami agama saya, Saat ini saya tidak emosional sm sekali, kerap berperilaku baik pada diri sndiri maupun kepada org lain, tidak pernah bersangka buruk lagi dll, dan saya menemukan apa yg saya tuju... Tiang yang kokoh yang menghidupkan saya di dunia ini, dan membuat saya seorang yg positif dalam menghadapi segala hal...
Saya kira itu dari saya sebagai mantan Agnostic, mungkin bisa menjawab sedikit dr pertanyaan anda yg dulu juga menjadi pertanyaan saya hehehehe - November 16, 2014 at 2:49 PM
- Unknown said...
-
@Yudhi040486 terimakasih atas tanggapannya sorry lama balas karena saya sendiri udah jarang banget buat ngurusin blog ini.So oke saya akan tanggepin apa yang kamu bilang itu adalah sebuah "jawaban".Karena itu menurut saya itu adalah sebuah penekanan terhadap suatu yang dinamakan tuhan hanya suatu simbol jawaban dari ketidaktahuan manusia dan simbol pengharapan yang bias terhadap psikologi manusia tersebut.Karena pada dasarnya saya juga udah pernah melewati fase tersebut dengan kebingungan dan pertanyaan yang kritisi tentang ketuhanan, tapi kembali lagi saya sadari kalo itu hanya membuang buang waktu karena seperti kita menanyakan dan menebak nebak ujung alam semesta itu apa dan mencoba menghitung bintang bintang dialam semesta ini, yang pada dasarnya walaupun kita mengetehaui ujung alam semesta ini apa tidak akan mempengaruhi kehidupan saya saat ini atau kapan pun.Sama seperti manusia, ada atau tidak ada manusia atau saya hidup atau mati alam semesta akan terrus berjalan dengan hukum hukum yang mengaturnya yang sudah terjadi miliaran tahun.Jadi itu bukan jawaban tuhan kehendak tuhan atau apapunlah namanya.Kalau anda benar benar kritis dan benar benar orang yang skeptis coba tanyakan pada diri manusia itu tercipta atau terbentuk?masalah anda menganut agama itu tidak ada masalah sama sekali, khusunya di indonesia walaupun anda atheis sekalipun anda akan tetap memiliki agama untuk KTP anda :D
- December 7, 2014 at 6:34 PM
- Unknown said...
-
@felixnesi terimakasih atas kunjungannya dan terimakasih sudah menanggapi artikel dari blog ini :) saya akan menjawab pertanyaan tentang menghujat dan menghina agama oleh atheis atau agnostik.Pertama itu hanya stigma masyarakat terhadap atheis.Karena sesungguhnya "atheis" sendiri tidak melabelkan dirinya atheis,yang melabelkan atheis adalah dari kaum agama atau theis.Nah kemudian para theis ini menyebut mereka ini atheis dan melabelkan mereka telah menghujat agama karena keluar dari agama tersebut atau tidak lagi menyembah tuhan dari agama tersebut.Faktanya saya tidak pernah menghujat agama atau membenci agama, saya hanya memberikan fakta dan informasi dengan pikiran logis tanpa perlu membenci atau melakukan tindak kekerasan terhadap theis.Kami bukan karakter yang mencari musuh atau mencari golongan yang ingin dimusuhi, biasanya para theis lah yang terlalu kepo dan terlalu baik dan perduli terhadap sesamanya karena takut saya masuk neraka.Ketika saya menghiraukan kepedulian para kaum theis, biasanya kaum theis ini marah dan malah mengejudge saya tersesat lah atau apalah entah dari mana asal pikiran itu datang.Orang yang ga mempercayai tuhan tidak berarti tidak memiliki moral dan hati nurani kawan.Nanti saya akan buatkan artikelnya disini.Take care :)
- December 7, 2014 at 6:44 PM
- aryadamaar said...
-
apa admin udah pernah menganut beberapa agama? atau hanya sekedar mencoba mendalami ajaran2 agama itu? terus, titik berat alasan admin punya ideologi kaya sekarang ini itu apa? kebetulan ada beberapa statement yang saya setuju hehe
- August 7, 2017 at 1:02 AM
- Skull and Facial Fracture said...
-
That is great to hear, thank you for reading!
- May 3, 2018 at 7:38 PM