Jum'at, 21 Desember 2012 12:49 wib
ilustrasi
JAKARTA - Akibat tingginya upah minimum, beberapa perusahaan berencana mengurangi belanja pegawainya. Salah satu yang berencana melakukan perampingan jumlah karyawan adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola Alfamart.
Vice President Alfamart Pudjianto menuturkan akan melakukan pengurangan karyawan Alfamart. Menurut dia, hal ini lantaran adanya tuntutan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang semakin tinggi.
"Tahun depan diperkirakan akan ada pengurangan karyawan, namun kita belum tahu besarannya. Itu dampak dari UMP dan (kenaikan) Tarif Dasar Listrik (TDL)," kata Pudjianto, usai menghadiri acara Pesta UMKM Binaan Alfamart-BRI, di Gedung SMESCO, Jakarta, Jumat (21/12/2012).
Di samping pengurangan karyawan karena tuntutan UMP dan naiknya TDL, Pudjianto pun memastikan bila penjualan Alfamart akan mengalami sedikit penurunan dikarenakan daya beli masyarakat yang berkurang. "Tahun depan mungkin sales-nya akan sedikit berkurang," katanya.
Meski melihat realita tersebut, Pudjianto tetap optimistis bahwa tingkat penjualannya akan meningkat tahun depan. Optimistis tersebut bukan tanpa sebab, pasalnya sampai saat ini telah terbangun 7.000 gerai. "Itu tersebar," tutur dia singkat.
Menurutnya, langkah lebih lanjut akan ditentukan setelah melihat dampak langsung kenaikan TDL dan UMP. "Kita tidak mau kekurangan peluang, UMP kita ikut Apindo," pungkasnya.
(mrt)
Vice President Alfamart Pudjianto menuturkan akan melakukan pengurangan karyawan Alfamart. Menurut dia, hal ini lantaran adanya tuntutan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang semakin tinggi.
"Tahun depan diperkirakan akan ada pengurangan karyawan, namun kita belum tahu besarannya. Itu dampak dari UMP dan (kenaikan) Tarif Dasar Listrik (TDL)," kata Pudjianto, usai menghadiri acara Pesta UMKM Binaan Alfamart-BRI, di Gedung SMESCO, Jakarta, Jumat (21/12/2012).
Di samping pengurangan karyawan karena tuntutan UMP dan naiknya TDL, Pudjianto pun memastikan bila penjualan Alfamart akan mengalami sedikit penurunan dikarenakan daya beli masyarakat yang berkurang. "Tahun depan mungkin sales-nya akan sedikit berkurang," katanya.
Meski melihat realita tersebut, Pudjianto tetap optimistis bahwa tingkat penjualannya akan meningkat tahun depan. Optimistis tersebut bukan tanpa sebab, pasalnya sampai saat ini telah terbangun 7.000 gerai. "Itu tersebar," tutur dia singkat.
Menurutnya, langkah lebih lanjut akan ditentukan setelah melihat dampak langsung kenaikan TDL dan UMP. "Kita tidak mau kekurangan peluang, UMP kita ikut Apindo," pungkasnya.
(mrt)
0 Comments
