Senin, 31 Desember 2012 07:09 wib
Foto : Dubes AS untuk Yaman Gerard Feierstein (Reuters)
SANAA - Militan Al Qaeda Yaman menggelar
sayembara berhadiah USD160 ribu atau sekira Rp1,5 miliar (Rp9.642 per
USD1) bagi siapapun yang membunuh Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk
Yaman Gerald Feierstein. Sayembara itu akan berlaku selama enam bulan.
Hadiah senilai Rp1,5 miliar siap diberikan kelompok militan itu dalam bentuk tiga kilogram emas untuk pembunuh Feierstein. Al Qaeda menegaskan bahwa, sayembara itu ditujukan untuk menginspirasi warga Muslim di penjuru dunia dalam berjihad.
Selain Dubes AS, Al Qaeda juga menawarkan hadiah USD23 ribu atau sekira Rp221 juta bagi warga yang membunuh pasukan AS di Yaman. Kedutaan Besar AS di Yaman sampai saat ini belum berkomentar mengenai ancaman Al Qaeda itu. Demikian, seperti diberitakan Associated Press, Senin (31/12/2012).
Sejauh ini, AS tetap memandang Al Qaeda Yaman sebagai militan Al Qaeda terkuat dan paling berbahaya di dunia ini. Selain sanggup menguasai banyak wilayah di Yaman, Al Qaeda terbukti sanggup membunuh sejumlah pejabat militer dan intelijen Yaman. Pembunuhan itu dilakukan oleh sekelompok bersenjata maupun lewat bom motor.
Militan itu menguasai banyak kota dan desa dengan memanfaatkan kelemahan sektor keamanan di negara Arab itu. Keamanan Yaman mulai melemah di saat pemerintahan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh mengalami pergolakan karena gelombang Arab Spring.
Meski demikian, AS tetap membantu pasukan-pasukan Yaman untuk mengambil alih kendali atas wilayah selatan yang dikuasai Al Qaeda. Saat itu, Negeri Paman Sam juga aktif memberi masukan ke Saleh agar segera melakukan transisi kekuasaan guna menghindari krisis.
Operasi yang dilakukan AS umumnya serupa dengan operasi di Pakistan yaitu dengan menggunakan pesawat pengebom tak berawak. Pada Agustus lalu, AS pun mulai mengintensifkan bombardirnya di wilayah utara dan selatan Yaman.(AUL)
Hadiah senilai Rp1,5 miliar siap diberikan kelompok militan itu dalam bentuk tiga kilogram emas untuk pembunuh Feierstein. Al Qaeda menegaskan bahwa, sayembara itu ditujukan untuk menginspirasi warga Muslim di penjuru dunia dalam berjihad.
Selain Dubes AS, Al Qaeda juga menawarkan hadiah USD23 ribu atau sekira Rp221 juta bagi warga yang membunuh pasukan AS di Yaman. Kedutaan Besar AS di Yaman sampai saat ini belum berkomentar mengenai ancaman Al Qaeda itu. Demikian, seperti diberitakan Associated Press, Senin (31/12/2012).
Sejauh ini, AS tetap memandang Al Qaeda Yaman sebagai militan Al Qaeda terkuat dan paling berbahaya di dunia ini. Selain sanggup menguasai banyak wilayah di Yaman, Al Qaeda terbukti sanggup membunuh sejumlah pejabat militer dan intelijen Yaman. Pembunuhan itu dilakukan oleh sekelompok bersenjata maupun lewat bom motor.
Militan itu menguasai banyak kota dan desa dengan memanfaatkan kelemahan sektor keamanan di negara Arab itu. Keamanan Yaman mulai melemah di saat pemerintahan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh mengalami pergolakan karena gelombang Arab Spring.
Meski demikian, AS tetap membantu pasukan-pasukan Yaman untuk mengambil alih kendali atas wilayah selatan yang dikuasai Al Qaeda. Saat itu, Negeri Paman Sam juga aktif memberi masukan ke Saleh agar segera melakukan transisi kekuasaan guna menghindari krisis.
Operasi yang dilakukan AS umumnya serupa dengan operasi di Pakistan yaitu dengan menggunakan pesawat pengebom tak berawak. Pada Agustus lalu, AS pun mulai mengintensifkan bombardirnya di wilayah utara dan selatan Yaman.(AUL)