Rabu, 23 Januari 2013 16:56 wib wib
Banjir di Jakarta (Foto: Dok Okezone)
JAKARTA - Meski tercoreng bencana banjir, banyak
pihak tetap memuji pasangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
dan wakilnya Basuki T Purnama (Ahok) sukses membuat gebrakan di 100 hari
kepemimpinannya.
Namun, Ahok tak sependapat. Mantan Bupati Belitung Timur itu mengakui bahwa pihaknya telah berbuat kesalahan hingga banjir menggenangi hampir seluruh wilayah ibu kota. Di pun meminta maaf kepada jajarannya dan seluruh warga Jakarta.
"Sukses gimana, enggak-enggak. Gimana suksesnya? Banjir saja setengah mati. Bukan bercanda kok, kita ngaku salah, sebetulnya kita sudah diberitahu sebelumnya oleh Kasubdin Jakbar, Kasubdin tata air pak Heriyanto. 'Pak, jika Desember lewat Januari bisa kena, pasti kena'," ungkapnya kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (23/1/2013).
Ahok menjelaskan, meski telah diberitahu oleh bawahannya akan banjir yang bakal melanda Jakarta, namun pihaknya tetap tidak mengindahkan peringatan itu. "Saya pikir kenanya seberapa parah sih, saya tinggal di daerah banjir sudah lama. Kita ada lima tahunan, lewat Desember kita seneng kan, tapi nyatanya malah begini," sesalnya.
Sikap cuek Ahok itu juga ternyata menghasilkan jebolnya tanggul Banjir Kanal Barat (BKB) di Jalan Latuharhary pada 17 Januari lalu.
Selain itu, empat dari tujuh pompa air yang berada di stasiun pompa waduk Pluit pun terandam air. Akibat hal itu, kawasan Pluit terendam banjir dengan kedalaman lebih dari dua meter.
(ded)
Namun, Ahok tak sependapat. Mantan Bupati Belitung Timur itu mengakui bahwa pihaknya telah berbuat kesalahan hingga banjir menggenangi hampir seluruh wilayah ibu kota. Di pun meminta maaf kepada jajarannya dan seluruh warga Jakarta.
"Sukses gimana, enggak-enggak. Gimana suksesnya? Banjir saja setengah mati. Bukan bercanda kok, kita ngaku salah, sebetulnya kita sudah diberitahu sebelumnya oleh Kasubdin Jakbar, Kasubdin tata air pak Heriyanto. 'Pak, jika Desember lewat Januari bisa kena, pasti kena'," ungkapnya kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (23/1/2013).
Ahok menjelaskan, meski telah diberitahu oleh bawahannya akan banjir yang bakal melanda Jakarta, namun pihaknya tetap tidak mengindahkan peringatan itu. "Saya pikir kenanya seberapa parah sih, saya tinggal di daerah banjir sudah lama. Kita ada lima tahunan, lewat Desember kita seneng kan, tapi nyatanya malah begini," sesalnya.
Sikap cuek Ahok itu juga ternyata menghasilkan jebolnya tanggul Banjir Kanal Barat (BKB) di Jalan Latuharhary pada 17 Januari lalu.
Selain itu, empat dari tujuh pompa air yang berada di stasiun pompa waduk Pluit pun terandam air. Akibat hal itu, kawasan Pluit terendam banjir dengan kedalaman lebih dari dua meter.
(ded)