Minggu, 27 Januari 2013 08:04 wib
(Foto: foodwoow)
MI menjadi alternatif menyenangkan bila kita bosan makan nasi. Beragam jenis mi dibuat, dengan kuah ataupun saus yang bervariasi.
Anda kehabisan ide untuk mengolah menu berbahan mi? Sebelum mencari bumbu yang pas, kenali dahulu berbagai jenis mi, seperti dikutip dari buku Aneka Masakan Mi, Bihun, dan Kwetiau Populer karya Tim Dapur Demedia berikut ini:
Mi basah
Ini adalah mi mentah yang memiliki kadar air 35 persen dan biasanya ditaburi dengan tepung tapioka untuk menjaga agar mi tidak saling melekat. Rendam mi basah terlebih dahulu dalam air mendidih, baru ditiriskan. Selain untuk mengurangi minyak, tindakan ini juga untuk higienitas makanan karena mi basah biasa dijual dalam keadaan terbuka.
Mi kering
Mi kering berasal dari mi mentah yang dikeringkan dengan kadar air sekira 10 persen. Mi ini memiliki daya simpan yang lebih lama dibandingkan mi basah. Sebelum diolah, mi ini harus direndam dalam air mendidih sampai lunak kemudian ditiriskan.
Mi untuk mi ayam
Warnanya kuning muda dan agak kering. Meskipun harus direbus dahulu, mi untuk mi ayam ini tidak termasuk kategori mi kering. Mi ini biasanya dijual di pasar tradisional dalam bentuk gulungan. Satu gulung mi untuk satu porsi mi ayam.
Bihun atau mihun
Jenis mi ini berasal dari Tiongkok, bentuknya seperti mi namun lebih tipis. Dalam bahasa Inggris disebut rice vermicelli atau rice noodles atau rice sticks. Bihun berasal dari bahasa Tionghoa, yaitu "bi" artinya beras dan "hun" artinya tepung.
Bahan baku bihun adalah tepung beras, warnanya putih, dan bertekstur lembut. Bihun sangat mudah matang sehingga cukup direndam dengan air hangat. Bihun biasanya dijual kering dalam kemasan plastik. Mi ini cocok untuk sup dan bihun goreng.
Kwetiau kering
"Kwetiau" berarti "seutas kue". Disebut "kwe" (kue) karena dibuat dari adonan tepung beras yang dikukus, dipotong-potong menjadi "tiau" (seutas tali). Bentuknya pipih lebar dan warnanya putih. Daya simpannya relatif lama. Kwetiau kering harus direbus dahulu sebelum diolah menjadi masakan. (ftr)
Anda kehabisan ide untuk mengolah menu berbahan mi? Sebelum mencari bumbu yang pas, kenali dahulu berbagai jenis mi, seperti dikutip dari buku Aneka Masakan Mi, Bihun, dan Kwetiau Populer karya Tim Dapur Demedia berikut ini:
Mi basah
Ini adalah mi mentah yang memiliki kadar air 35 persen dan biasanya ditaburi dengan tepung tapioka untuk menjaga agar mi tidak saling melekat. Rendam mi basah terlebih dahulu dalam air mendidih, baru ditiriskan. Selain untuk mengurangi minyak, tindakan ini juga untuk higienitas makanan karena mi basah biasa dijual dalam keadaan terbuka.
Mi kering
Mi kering berasal dari mi mentah yang dikeringkan dengan kadar air sekira 10 persen. Mi ini memiliki daya simpan yang lebih lama dibandingkan mi basah. Sebelum diolah, mi ini harus direndam dalam air mendidih sampai lunak kemudian ditiriskan.
Mi untuk mi ayam
Warnanya kuning muda dan agak kering. Meskipun harus direbus dahulu, mi untuk mi ayam ini tidak termasuk kategori mi kering. Mi ini biasanya dijual di pasar tradisional dalam bentuk gulungan. Satu gulung mi untuk satu porsi mi ayam.
Bihun atau mihun
Jenis mi ini berasal dari Tiongkok, bentuknya seperti mi namun lebih tipis. Dalam bahasa Inggris disebut rice vermicelli atau rice noodles atau rice sticks. Bihun berasal dari bahasa Tionghoa, yaitu "bi" artinya beras dan "hun" artinya tepung.
Bahan baku bihun adalah tepung beras, warnanya putih, dan bertekstur lembut. Bihun sangat mudah matang sehingga cukup direndam dengan air hangat. Bihun biasanya dijual kering dalam kemasan plastik. Mi ini cocok untuk sup dan bihun goreng.
Kwetiau kering
"Kwetiau" berarti "seutas kue". Disebut "kwe" (kue) karena dibuat dari adonan tepung beras yang dikukus, dipotong-potong menjadi "tiau" (seutas tali). Bentuknya pipih lebar dan warnanya putih. Daya simpannya relatif lama. Kwetiau kering harus direbus dahulu sebelum diolah menjadi masakan. (ftr)