Sunday, January 13, 2013
Hidup Melajang Berisiko Tak Panjang Umur
Masukajabro-Para ilmuwan menemukan bahwa orang yang memilih menikah atau sedang berada dalam sebuah hubungan menuju jenjang yang lebih serius dinilai kehidupannya jauh lebih panjang daripada ia memilih untuk hidup sendiri.
Orang berusia tua tanpa pasangan dengan jangka waktu yang sangat panjang ditemukan berada pada tingkat risiko kematian dini lebih besar dibandingkan orang dengan usia yang sama tapi sudah menikah dan memiliki keluarga yang utuh.
Hasil perbedaan antara keduanya memang sangat mencolok. Tapi, memang orang yang tidak pernah menikah atau hidup berdampingan dalam waktu jangka panjang dua kali lebih mungkin meninggal di usia pertengahan. Ini dibandingkan dengan orang yang telah memiliki sebuah hubungan stabil sepanjang hidupnya dan menghabiskan waktu bersama pasangan.
Menurut penelitian dari Duke University Medical Centre di AS, bahkan ketika perilaku berisiko ini diperhitungkan bahwa status perkawinan secara terus menerus memiliki dampak yang besar terhadap kelangsungan hidup sampai usia lanjut.
Dugaan emosional meningkat dan dinikmati oleh orang-orang yang sudah menikah dan sudah memiliki kehidupan pernikahan dianggap menjadi faktor penting dalam membantunya untuk hidup sampai usia tua.
Dr Illene Siegler dan rekan meneliti efek dari sejarah perkawinan dan waktu pernikahan pada kematian usia dini selama usia paruh baya. Pihaknya menganalisis data sebanyak 4.802 orang yang lahir di tahun 1940.
"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa perhatiaan terhadap pola non perkawinan kemungkinan akan menjadi lebih penting bagi para generasi baby boom," katanya seperti dilansir Telegraph, Minggu (13/1/2013).
Pola-pola ini sendiri muncul untuk memberikan dukungan kepada berbagai tingkat sosial secara emosional dan fungsional yang telah terbukti saling berhubungan dengan kematian.
Ikatan sosial selama usia paruh baya sangat penting untuk membantu para peneliti memahami kematian dini.
Ini bukan untuk pertama kalinya bahwa pernikahan telah terbukti memiliki efek yang menguntungkan pada kesehatan seseorang. Kesehatan mental orang dengan hidup berpasangan pada jangka panjang telah ditemukan jauh lebih sehat ketimbang orang yang hidupnya masih melajang.
Pria dan wanita dalam menjalani hubungannya selama lebih dari lima tahun cenderung mengalami depresi, dan bahkan banyak yang mencoba bunuh diri. Atau tak sedikit yang bergantungan pada alkohol dan obat-obatan.
Sebuah studi yang dilakukan secara terpisah menemukan bahwa menikah atau memiliki sebuah hubungan jangka panjang meningkatkan kemampuan masing-masing individu untuk mengatasi stres.
Data dari Officer for National Statistic telah menunjukkan bahwa pria lajang, janda atau ibu tunggal menderita kesehatan teramat buruk dengan presentase terbesar dari kondisi akut dan kronis yang terlihat pada kelompok ini.
Sensus yang dilakukan pada tahun 2011 menemukan bahwa pasangan yang sudah menikah dan telah memiliki hubungan rumah tangga angkanya mencapai 47 persen yang turun dari 51 persen pada tahun 2010.
SUMBER
Labels:
kesehatan
0 Comments
Facebook Comments by
Media Blogger
Subscribe to:
Post Comments (Atom)