Wednesday, December 19, 2012

Berdayakan Pejabat Pensiun, Jokowi Dihujat


Rabu, 19 Desember 2012 11:56 wib wib
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Foto: Dok Okezone)
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo 
JAKARTA - Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah mengkritisi kebijakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang memperpanjang jabatan jajarannya yang sudah memasuki masa pensiun. Bahkan dua di antara pejabat itu justru naik jabatan.

Untuk diketahui, ada 11 pejabat yang sudah memasuki masa pensiun. Mereka adalah Sekretaris Daerah (Sekda) Fadjar Panjaitan, Kepala Dinas Kebersihan Eko Bharuna, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sarwo Handayani, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Sukri Bey, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI Paimin Napitupulu. 

Selain itu, Wali Kota Jakarta Barat Burhanuddin, Wakil Walikota Jakarta Barat Sukarno, Wakil Kepala BPKD Endang Widjayanti, Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata Sukesti Martono, Kepala Dinas Tata Ruang DKI Agus Subardono, dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Effendi Anas.

Untuk mengisi kekosongan, Jokowi melantik empat pejabat eselon II. Anehnya, dua pejabat seharusnya pensiun justru naik jabatan. Keduanya ialah Wakil Kepala BPKD DKI Endang Widjayanti yang naik menggantikan Sukri Bey sebagai Kepala BPKD DKI dan Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Unu Nurdin, yang dipromosikan sebagai Kepala Dinas Kebersihan DKI menggantikan Eko Bharuna.

Iberamsjah menuding Jokowi melanggar janji kampanyenya. Di mana pasangan Jokowi-Basuki T Purnama berjanji akan segera mengeksekusi pejabat yang memasuki usia pensiun dan tak ada perpanjangan masa jabatan mereka.

"Ini namanya sudah melanggar janji, biar hanya sekali, hal ini menunjukkan bahwa pasangan yang selama ini digadang-gadang oleh masyarakat sebagai pasangan yang konsekuen akan janjinya ternyata juga tidak konsekuen," ujarnya saat dihubungi Okezone, Rabu (19/12/2012).

Iberamsjah menilai pelantikan empat pejabat itu menghambat karir-karir pejabat potensial lain yang usianya masih produktif. Dia pun meminta agar Jokowi memohon maaf kepada publik atas langkah yang telah dilakukannya itu.

"Terlepas dari kinerja baiknya selama ini, kalau memang dia (Jokowi) itu gentle, dia seharusnya meminta maaf kepada publik karena sudah tidak konsekuen dalam menjalankan janjinya," ujarnya.

(ded)
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Brother baner

SEPUTAR BLOG,INTERNET,KOMPUTER.

WAHYOKU BLOG

Banner tatelu


 BELAJAR BARENG