Wednesday, December 19, 2012

Heboh Bakso Daging Babi Oplosan dan Tips Pencegahannya

Beberapa hari ini, heboh banged gan. . Ada Bakso pake daging babi oplosan,, Pertam-tama bakso daging Tikus,, terus ada bakso campur formalin,, ada lagi campur borak,, Ane sedih,, miris,,  padahal itu makanan Indonesia banget gan
 
JAKARTA, KOMPAS.com - Tempat penggilingan daging untuk diolah menjadi bakso menggunakan daging yang bukan berasal dari hewan ternak sapi melainkan menggunakan daging babi kembali ditemukan. Kali ini, penemuan penggunaan daging babi yang akan diolah menjadi bakso ditemukan di tempat penggilingan daging tidak jauh dari lingkungan Pasar Anyar Bahari, Jalan MHT, Tanjung Priok, Jakarta Utara. 
Kepala Seksi Suku Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Jakarta Utara, Renova Ida Siahaan menuturkan, sampel yang terindikasi positif mengandung daging babi tersebut diambil pihaknya di tempat penggilingan yang berdekatan dengan pasar tersebut. Pihaknya juga mengambil 50 gram sampel lainnya pada setiap pasar di Jakarta Utara, namun hasilnya negatif.


"Dari enam belas sample yang kita ambil (dari sejumlah pasar) ditemukan satu terindikasi positif mengandung daging babi di tempat penggilingan daging di lingkungan (tak jauh) dari Pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok," kata Renova, saat dihubungi wartawan, Kamis (13/12/2012).

Menurutnya, pemilik tempat penggilingan daging yang diketahui bernama Yono (48), hingga saat ini masih belum bisa ditemui. Kegiatan pelaku mencampur daging olahan dengan daging babi, menurutnya didistribusikan menuju kios bakso milik pelaku sendiri di Pasar Warakas. Selain itu, pelaku juga menjual daging tersebut ke penjual bakso dengan gerobak keliling.

Dari dugaan sementara, sambung Renova, pelaku nekat mencampur dengan bahan daging babi disebabkan harga daging sapi yang tinggi. Sementara terkait penemuan tersebut, merupakan kali pertama yang terjadi di Jakarta Utara. Menurutnya, perbuatan tersebut melanggar Perda nomor 8 tahun 1989 tentang pengawasan perdagangan daging.

Renova berharap pelaku praktik pengolahan bakso dengan bahan daging babi tersebut segera menghentikan kegiatannya. Pasalnya, pihaknya akan menindak tegas dengan melaporkan perbuatan pelaku pada aparat berwajib, apabila hal tersebut masih dilanjutkan.

"Dia (Yono) kita berikan peringatan keras dulu supaya jangan melakukan praktik itu. Kalau membandel kita laporkan ke polisi," tutup Renova.

EFEKNYA GAN 
JAKARTA, KOMPAS.com - Terungkapnya daging bakso yang dicampur daging babi berpengaruh pada omzet para pedagang bakso. Jika biasanya dagangan mereka cepat habis, kini laku 10 mangkok pun sudah bersyukur.

Sugiman, pedagang bakso di Jalan Haji Enting, Cipete, mengaku omzet penjualannya turun drastis. Bakso yang biasa setiap hari habis terjual hari ini baru terjual 10 mangkok.

"Itu pun sisa bakso kemarin. Hari ini saya tidak buat bakso sama sekali. Cuma jual mie ayam dan siomay," kata Sugiman kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (13/12/2012).

Sugiman menuturkan, dari jam 11.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB, biasanya sudah ratusan mangkok bakso yang terjual. Hari ini warungnya sepi pembeli.

"Saya ini sehari normalnya bisa dapat Rp 700 ribu - Rp 800 ribu. Hari ini Rp 100 ribu aja enggak nyampe," keluhnya.

Sugiman biasa membeli daging sapi di toko Haji Awi yang berada tidak jauh dari lokasi kios penggilingan daging bakso yang dicampur babi. Pengalamannya berdagang bakso sejak tahun 1967 membuatnya mengenal betul ciri-ciri daging sapi yang baik.

"Saya bisa bedakan mana daging sapi mana bukan. Kalau saya khusus menjual bakso dengan kualitas daging yang bagus saja," tuturnya.

Menurut Sugiman, daging sapi kualitas baik mudah sekali dibentuk menjadi bulatan bakso. Sedangkan jika bukan daging sapi, pembulatan daging bakso butuh 3 sampai 4 kali proses.

Sementara Sari (35), pedagang bakso lain di Cipete sedikit beruntung. Omzet penjualan baksonya setelah berita kios penggilingan daging terbongkar turun sekitar Rp 100 ribu. Ia mengaku banyak ditanya pelanggan yang berkunjung ke warung bakso miliknya.

Abi (18), pembeli di warung bakso milik Sari mengaku memesan mie pangsit. Sementara temannya Hani (15) membeli mie ayam.

"Biasanya kami berdua beli bakso di sini. Cuma gara-gara dengar berita jadinya beli mie aja," tukas Abi.
Kedua pedagang, Sugiman dan Sari, berharap pemberitaan tentang penggilingan bakso yang terbuat dari daging babi ini segera berakhir. Kedua pedagang yang mengaku bakso yang mereka jual terbuat dari daging sapi asli ini merasa terpukul akibat pemberitaan. Para pelanggan memilih tidak mengonsumsi bakso sehingga mengakibatkan keuntungan mereka turun dalam dua hari terakhir.

KATANYA SI LEBIH MURAH  
Eviati Kepala Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat Eviati, mangatakan, bakso yang sudah dioplos dengan daging babi biasanya harganya lebih murah. Satu butir bakso dihargai Rp 300 sampai Rp 1.500 tergantung besar dari bakso tersebut. Sedangkan bakso asli menggunakan daging sapi dihargai Rp 1.000 per butir untuk ukuran kecil. 

Menurutnya, secara kasat mata tidak ada perbedaan pada bakso yang menggunakan daging babi dan bakso yang menggunakan daging sapi. Untuk mendeteksi kandungan bakso harus dilakukan di laboratorium.

Tapi nya tanya,,

JAKARTA, KOMPAS.com. 14/12/2012 — Bakso yang dinyatakan mengandung daging babi ternyata harganya lebih mahal dibanding bakso yang murni menggunakan daging sapi. Hal ini terbukti dengan harga merek Planetaria 56 lebih mahal dibanding merek-merek bakso lainnya.

SEBAB DAN TINDAKAN PEMERINTAH 
Jakarta - Bakso oplosan daging babi ditemukan di sejumlah wilayah di Jakarta. Oleh karena itu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan anak buahnya untuk terus menggelar razia agar konsumen tidak menjadi korban praktik dagang kotor itu.

"Saya sudah perintahkan sejak hari Rabu-Kamis lalu. Kan sudah dijalankan di lapangan," ujar Jokowi usai menghadiri rapat di kantor DPD DPIP Jakarta Jl Tebet Raya, Jakarta Selatan, Minggu (16/12/2012).
Jokowi mengaku sejak kasus tersebut muncul, dia sudah memerintahkan dinas terkait dalam hal ini Suku Dinas (Sudin) Peternakan dan Perikanan di wilayah untuk menggelar razia. Salah satu sebab maraknya bakso oplosan daging babi tersebut menurut Jokowi adalah karena mahalnya daging sapi.

TIPS BUAT AGAN CARA PENCEGAHANNYA  
 
1. CERMATI AROMA
Aroma daging yang dihasilkan oleh sapi dan babi tentu berbeda. Setelah bakso daging babi direbus di dalam panci, biasanya akan tercium aroma khas daging babi yang lebih amis dibandingkan aroma daging sapi. Untuk itu anda sebaiknya waspada jika aroma bakso yang akan anda konsumsi tidak seperti aroma daging sapi kebanyakan
2. Cermati Teksturnya
Daging babi celeng memiliki tekstur lebih kasar. Jika dijadikan bakso, maka akan mudah pecah bila ditusuk sendok. Jika Anda memakan bakso yang sudah terlihat seperti itu, maka lebih baik berhenti memakannya. Bisa saja bakso tersebut memang dicampuri dengan daging babi.
3. Cermati Rasanya
Jika bakso tersebut sudah tercampur degan daging babi, maka rasanya pun sedikit berbeda. Bakso tersebut, saat dikonsumsi akan terasa lebih gurih. Namun, ada juga pedagang bakso yang licik dengan menambahkan bawang putih untuk menghilangkan ciri khas bau daging babi tersebut
4. Cermati Harganya
Anda patut mencurigai harga bakso yang dijual murah di pasaran. Bakso oplosan yang dijual pasaran itu bisa saja mengandung babi karena dijual murah. Bakso oplosan biasanya dijual seharga Rp. 300 hingga Rp. 1.500 per butir, sesuai ukuran. Sedangkan, bakso sapi ukuran terkecil biasanya dijual dengan harga Rp. 1000 per butir. Agar tidak tertipu bakso tersebut mengandung babi atau tidak, alangkah baiknya membeli bakso yang sudah dikemas saja dan terdapat tulisan halalnya.
sumber         
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Brother baner

SEPUTAR BLOG,INTERNET,KOMPUTER.

WAHYOKU BLOG

Banner tatelu


 BELAJAR BARENG