Selasa, 25 Desember 2012 08:29 wib
Lokasi kejadian penembakan dan kebakaran (Foto: AP)
NEW YORK - Seorang pria dengan catatan
kejahatan menembak mati dua orang petugas pemadam kebakaran New York,
Amerika Serikat (AS). Pria tersebut sebelumnya dengan sengaja membakar
rumah dan menunggu kedatangan petugas pemadam kebakaran.
Selain menewaskan dua orang petugas pemadam, dua orang petugas lainnya dikabarkan terluka parah akibat insiden ini. Kejadian tersebut mengingatkan kembali rakyat AS mengenai bahaya penggunaan senjata di tangan orang yang salah.
"William H. Spengler Jr sepertinya menyulut api pada rumahnya sendiri di Lake Road dan menunggu pemadam kebakaran dengan mempersenjatai dirinya dengan lengkap. Diduga dia melepaskan tembakan dari tempat yang tinggi. Tersangka dikelilingi dengan senjata saat mengenai petugas pemadam kebakaran pertama yang datang," ujar Kepala Polisi Webster, New York Gerald Pickering, seperti dikutip Associated Press, Selasa (25/12/2012).
Insiden yang terjadi pada Senin 24 Desember sore waktu setempat atau Selasa pagi waktu Indonesia ini, disertai juga dengan baku tembak antara Spengler dengan pihak kepolisian. Selang beberapa lama kemudian, Spengler melakukan aksi bunuh diri.
Spengler dikenal memiliki sejarah kejahatan yang penjang. Pada 1981, pria berusia 62 tahun itu didakwa atas kematian neneknya yang saat itu berusia 92 tahun. Dia sempat dipenjara dan dibebaskan pada 1998.
Saat ini, pihak kepolisian masih mencari adik perempuan Spengler yang diketahui hilang. Polisi dan petugas pemadam kebakaran masih terus mengumpulkan bukti dan akan memeriksa tujuh rumah lainnya yang hancur akibat kebakaran yang disebabkan oleh ulah Spengler.
Sementara korban tewas diketahui bernama Mike Chiapperini dan Tomasz Kaczowka. Chiapperini diketahui sebagai petugas pemadam kebakaran yang menghabiskan karirnya di kesatuan pemadam kebakaran. Sedangkan Kaczowka adalah petugas yang lebih muda dan baru bergabung sekira dua tahun.
Lokasi kejadian digambarkan amat kacau. Sementara polisi dan petugas pemadam kebakaran saat itu harus menghadapi api yang membara dan disertai tembakan yang dikeluarkan oleh Spengler.
Kejadian ini pun langsung mengundang simpati dari warga. Beberapa rumah warga tampak mengibarkan bendera hitam, sebagai tanda penghormatan bagi korban tewas dan terluka.(faj)
Selain menewaskan dua orang petugas pemadam, dua orang petugas lainnya dikabarkan terluka parah akibat insiden ini. Kejadian tersebut mengingatkan kembali rakyat AS mengenai bahaya penggunaan senjata di tangan orang yang salah.
"William H. Spengler Jr sepertinya menyulut api pada rumahnya sendiri di Lake Road dan menunggu pemadam kebakaran dengan mempersenjatai dirinya dengan lengkap. Diduga dia melepaskan tembakan dari tempat yang tinggi. Tersangka dikelilingi dengan senjata saat mengenai petugas pemadam kebakaran pertama yang datang," ujar Kepala Polisi Webster, New York Gerald Pickering, seperti dikutip Associated Press, Selasa (25/12/2012).
Insiden yang terjadi pada Senin 24 Desember sore waktu setempat atau Selasa pagi waktu Indonesia ini, disertai juga dengan baku tembak antara Spengler dengan pihak kepolisian. Selang beberapa lama kemudian, Spengler melakukan aksi bunuh diri.
Spengler dikenal memiliki sejarah kejahatan yang penjang. Pada 1981, pria berusia 62 tahun itu didakwa atas kematian neneknya yang saat itu berusia 92 tahun. Dia sempat dipenjara dan dibebaskan pada 1998.
Saat ini, pihak kepolisian masih mencari adik perempuan Spengler yang diketahui hilang. Polisi dan petugas pemadam kebakaran masih terus mengumpulkan bukti dan akan memeriksa tujuh rumah lainnya yang hancur akibat kebakaran yang disebabkan oleh ulah Spengler.
Sementara korban tewas diketahui bernama Mike Chiapperini dan Tomasz Kaczowka. Chiapperini diketahui sebagai petugas pemadam kebakaran yang menghabiskan karirnya di kesatuan pemadam kebakaran. Sedangkan Kaczowka adalah petugas yang lebih muda dan baru bergabung sekira dua tahun.
Lokasi kejadian digambarkan amat kacau. Sementara polisi dan petugas pemadam kebakaran saat itu harus menghadapi api yang membara dan disertai tembakan yang dikeluarkan oleh Spengler.
Kejadian ini pun langsung mengundang simpati dari warga. Beberapa rumah warga tampak mengibarkan bendera hitam, sebagai tanda penghormatan bagi korban tewas dan terluka.(faj)