Wednesday, December 12, 2012

Night at The Museum? Kata siapa cuma ada di Film???

Awalnya pas ane diajakin temen, ane langsung nolak karena takut. Siapa juga yang berani Bermalam di museum yang spooky. Yang ada ane langsung ngelmbaikan tangan ke kamera tanda nyerah, kayak di program-program TV "Uka-uka"...

Tapi temen ane itu tetep ngotot ngajakin ane, dan dia jamin seratus persen kalo bermalam di museum itu ga kayak program TV "Uji Nyali". Setelah diyakinkan ama temen ane berulangkali, akhirnya ane pun penasaran dan tergoda untuk ngelakuinnya.



Bersama Komunitas Jelajah Budaya (KJB) dan Komunitas Historia Jakarta (KHI) akhirnya ane dan temen ane melakukan wisata jelajah malam. Ane jadi berani karena menjelajah-nya rame-rame bukan cuma berdua ama temen ane.


Spoilerfor :



KJB dan KHI itu sendiri bisa dibilang pioner wisata jelajah malam di Jakarta. Kedua komunitas ini sering banget ngegelar "Night Time Journey at Museum" alias jalan-jalan menelusuri gedung kawasan Kota Tua. Ya.. kayak yang bisa agan-aganwati liat di film "Night at Museum". Bedanya benda-benda yang ada di Museum ga bergerak dan berbicara kayak di film itu. Kalo bergerak, ane langsung

Spoilerfor :



Wisata jelajah malam ini biasanya dilakukan dari pukul 21.00 WIB sampai 05.00 WIB alias semalaman menjelajah museum. Perjalanan dimulai dari Museum Bank Mandiri. Pemandangan klasik museum yang dahulunya bernama Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) memang sungguh menawan ketika dilihat pada malam hari.

Spoilerfor :


Pertama-tama ane bersama rombongan lain diajak melihat rekonstruksi bank tempo dulu. Terlihat jelas bagaimana orang Tionghoa pada masa itu memiliki peran besar dalam perkembangan ekonomi Indonesia. Sebab, di bank milik pemerintahan kolonial Belanda ini, warga Tionghoa memiliki posisi penting.

Spoilerfor :



Selanjutnya, ane dibawa menelusuri selasar museum dan masuk ke sebuah ruangan yang besar dan di dalamnya sudah tertata dengan rapi meja-meja bundar dan kursi beserta perlengkapan makan. Mereka diajak menikmati perjamuan makan ala Belanda atau yang dikenal dengan Rijsttafel sambil menikmati iringan musik tempo dulu. Rijsttafel merupakan cara penyajian makanan berseri dengan menu dari berbagai daerah di Nusantara.

Rombongan melanjutkan berkeliling melihat-lihat koleksi museum bank mandiri. Diawali dari koleksi yang berada di lantai bawah tanah sepeda ontel jaman dulu dan tremp, alat transportasi masa itu kemudian diteruskan ke ruang koleksi brangkas. Para peserta lalu menuju lantai dua, tempat para direktur bank jaman dulu dan koleksi mata uang.

Lanjut lagi, mulai Pukul 00.00 sampai dengan 03.00, adalah saatnya midnight way, yaitu berkeliling gedung atau area museum, sambil dijelaskan mengenai sejarah peninggalan.
Perjalanan bertambah seru disini, gan! Soalnya ga cuma sekedar keliling saja tapi juga ada games-nya yaitu kuis mencari harta karun.
Kita bener-bener berasa seperti pemburu harta karun! Wisata jelajah malam pun jadi menyenangkan dan ga bikin ane jenuh!

Puas menjelajah museum, Ane dan yang lain juga akan diajak untuk jalan-jalan menuju Pelabuhan Sunda Kelapa! Ngeliat gimana pemandangan pelabuhan dimalam hari yang bermandikan bulan. Meskipun kaki pegel dan mata ngantuk, tapi semua itu terbayar dengan pemandangan yang indah dan bertambahnya wawasan tentang Ibu Kota tercinta.

Dengan mengikuti jelajah malam ini, ane jadi tahu bagaimana jejak Arab, Tionghoa dan Betawi di Batavia. Ane salut banget ada kegiatan kayak gini, karena dengan wisata jelajah malam, para generasi muda (termasuk ane ) akan lebih mengenal budaya dari kota Jakarta dengan menyusuri bangunan demi bangunan kuno nan bersejarah mulai dari The Groot Kanaal atau Kali Besar, Pasar Pagi Mangga Dua, Masjid An Nawier, Masjid Langgar Tinggi. Selain itu, agan-aganwati juga akan diajak untuk bernapak tilas menyusuri jejak masuknya agama Islam ke Indonesia. Kalo kata Syahrini Wisata jelajah malam ini tuh... "Cetar membahana"...




Quote:

Tips untuk Jelajah Wisata Malam

  • Berhubung wisata ini dilakukan dengan berjalan kaki, sebaiknya Agan-aganwati mempersiapkan diri dengan pakaian kasual, tas tak terlalu berat, dan sepatu atau sandal gunung yang nyaman.
  • Buat yang ga kuat begadang, disarankan tidur terlebih dahulu pada siang ato sore hari. Bisa juga membawa persediaan kopi.
  • Untuk bermalam di museum ini, minimal ada 50 peserta. Agan bisa ajak temen-temen sekolah ato kuliah, ato komunitas, ato juga temen satu kantor.
  • Biaya yang dikenakan sebesar Rp200ribu per orang --> Agak mahal sih buat ane, tapi untuk tahu budaya bangsa sendiri kenapa harus pelit??



Jadi siapa bilang orang-orang yang melakukan aktivitas di malam hari selalu berkonotasi negatif? Setuju ga, gan!?


Sumpah ane ga nyesel ikutan wisata jelajah malam ini. Ane rekomendasiin ke agan-aganwati semua untuk ngelakuin wisata jelajah malem ini! Masa iya tinggal di Kota Jakarta puluhan tahun, tapi belum pernah mengeksplore peninggalan sejarahnya?



Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Brother baner

SEPUTAR BLOG,INTERNET,KOMPUTER.

WAHYOKU BLOG

Banner tatelu


 BELAJAR BARENG