Monday, December 10, 2012

PANDUAN INVESTASI SAHAM

 


Berinvestasi saham sebagai jalan membangun kekayaan dimasa depan.
Saham masih kerap dipandang sebagai wahana investasi yang penuh dengan ranjau resiko. Persepsi ini bisa dikikis bilaanda memaham seluk beluk berinvestasi di saham. Bahkan, saham bisa menjadi sarana Anda untuk membangun kekayaan.

Orang bijak mengatakan, banyak jalan menuju Roma. Untuk memupuk kekayaan pun banyak caranya. Bisa dengan mengejar karier, menjadi seorang professional yang mumpuni, atau membuka usaha sendiri. Namun, ada juga jalan lain, yaitu menjadi investor saham.
Tidak sedikit contoh orang yang sukses dengan berinvestasi saham. Contoh fenomenal yang kerap dikisahkan adalah Warren Buffet.
Pemilik Bekshire Hathaway Inc. ini mulai berinvestasi saham sejak 11 tahun. Ketika itu, dia membeli tiga sahampreferen Cities Service seharga US$ 38 per saham. Tak lama , harga samah ini jatuh hingga menyentuh S$ 27 per saham. Meski ketakutan, buffet bersikeras menahan sahamnya hingga harga kembali naik menjadi US$ 40 per saham. Keputusan ini ternyata membuatnya menyesal. Sebab, harga saham Cities Service melambung ke US$ 200 per saham. Andai saja tak menjual sahamnya, Buffet pasti memetik untung 426%!
Moral cerita tersebut, kesabaran adalah kata kunci dalam berinvestasi saham.
Namun, sebelum Anda mengikut jejak Buffet, banyak hal yang mesti Anda pelajari terlebih dahulu. Bagi anda yang benar-benar buta akan investasi saham, tentu harus memulainya dengan memahami konsep saham itu sendiri. Selanjutnya, bagaimana cara-cara berinvetasi disaham. Lantas,apa saja yang mesti anda ketahui ketika ingin membiakkan modal anda disaham suatu perusahaan. Tentu, Anda tidak mau konyol, alih-alih menuai keuntungan, kekayaan anda justru lenyap.
Nah, untuk membantu anda, main-saham.com menyajikan A – Z yang perlu anda ketahui apabila ingin berinvestasi di saham, mulai dari pemahaman dasar investasi, cara menganalisis suatu saham, serta caradan strategi berinvestasi saham.
Secara khusus, main-saham.com juga memaparkan seluk-beluk berinvestasi saham lewat fasilitas online trading (OLT). Tak bisa dipungkiri, kehadiran fasilitas ini telah ikut mendorong gairah dipasar modal kita. OLT turut menjadi mesin pendorong kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa tahun terakhir. Maklum, kuritas menjangkau basis investor yang lebih luas. Tak Cuma yang berkantong tebal, tapi juga mahasiswa yang bermodal minim. Tak Cuma di seputar kota-kota besar, tapi menembus hingga ke pelosok-pelosok daerah.
Walaupun, tak bisa dipungkiri juga, mereka yang memanfaatkan layanan online trading biasanya adalah para trader alias investor jangka pendek. Tak mengherankan bila oranglebih suka menjadi trader. Jual-beli saham jangkat pendek ini bisamenghasilkan capital gain yang luar biasa. Alhasil, banyak yang terpesona menjadi kaya dalam tempo singkat. Namun, yang harus anda sadari pula adalah tingkat risiko selalu berbanding lurus dengan protensi keuntungan. High risk, high return.
Mengingat hokum investasi tersebut, sejak awal anda harus menentukan posisi anda, mau menjadi investor jangka panjang atau menjadi trader. Posisi ini menentukan metode pemilihan saham yang mesti anda lakukan. Adapun, cara mengetahui posisi yang pas buat anda adalah dengan jujur terhadap tingkat risiko yang bisa anda toleransi. Trader biasanya memiliki toleransi yang tinggi terhadap risiko.
Ingat pula, dibandingkan deposito, saham punya resiko lebih tinggi. Investasi seyogyanya memberikan Anda ketenangan financial, bukan rasa panic. Jika anda tidak bisa tidur nyenyak mengetahui nilai asset anda  jatuh lebih dari 15% dalam satutahun, mungkin investasi saham tidak cocok untuk anda. Jika anda bisa mentoleransi risiko itu, saham bisa menjadi pilihan investasi anda.
Mungkin, anda akan bertanya, apakah ini saat tepat untuk mulai berinvestasi di saham ? Seperti luas diberitakan, keresahan tengah membayangi perekonomian global akibat krisis utang di Eropa dan Amerika Serikat. Akibatnya, pasar saham di seluruh dunia pun bergejolak. Toh, IHSG masih berhasil mencetak kinerja positif. Sejak awal tahun, IHSG tercatat naik 2,76% ke posisi 3.805,65 (8/11).
Lebih jauh mengenai prospek berinvestasi saham di Indonesia, Anda bisa menyimak pendapat para pakar di halaman 28. Yang pasti, dalam ceramahnya di Jakartabeberapa waktu lalu, Nouriel Roubini, seorang pengamat yang di segani di dunia investasi global, menyebut Indonesia lebih tahan terhadap krisis global ketimbang china.
Memang, pertumbuhan ekonomi Indonesia masihlebih rendah ketimbang China. Tapi ekonomi Indonesia yang lebih mengandalkan konsumsi domestic membuat Indonesia lebihkebal terhadap krisis ekonomi yang terjadi nun dibelahan dunia sana. Konsumsi domestic menymbang 50%-60% produk domestic bruto (PDB) Indonesia. Sebaliknya, China menyandarkan ekonominya pada ekspor sebesar 60%-70%.
Singkatnya, Boubini ingin menyatakan, pasar Indonesia lebih menarik bagi investasi. Apalagi, ia yakin, jika persoalan infrastruktur teratasi, ekonomi Indonesia bisa tumbuh 7,5%.
Jadi, tunggu apalagi, selamat mencicipi investasi saham!
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Brother baner

SEPUTAR BLOG,INTERNET,KOMPUTER.

WAHYOKU BLOG

Banner tatelu


 BELAJAR BARENG