Wednesday, December 19, 2012

Duh! Bocah 11 Tahun di AS Kepergok Bawa Pistol ke Sekolah

 
Utah - Seorang bocah laki-laki di Amerika Serikat (AS) kedapatan membawa pistol ke sekolahnya di Utah. Bocah berusia 11 tahun ini ternyata berniat untuk melindungi dirinya dan teman-temannya dari insiden tragis yang terjadi di Connecticut, pekan lalu.

Seperti dilansir AFP, Rabu (19/12/2012), bocah yang sengaja tidak disebutkan namanya ini kedapatan membawa pistol kaliber 22 ke dalam ruang kelasnya, pada Senin (17/12) waktu setempat. Bocah ini bersekolah di SD West Kearns, Utah.

"Dia mengaku membawa senjata untuk melindungi dirinya dan teman-temannya dari insiden serupa seperti di Connecticut," ujar juru bicara Otoritas Sekolah Distrik Granite, Ben Horsley.

Salah seorang teman sekelas bocah tersebut yang pertama kali memergokinya membawa pistol. Merrka kemudian memberitahu guru dan sang guru segera mengamankan si bocah tersebut.

"Segera diamankan dan dibawa ke ruang kepala sekolah," imbuh Horsley.


Setelah diperiksa, pistol pun ditemukan di dalam tas ransel si bocah yang ada di dalam kelas. Pistol tersebut tidak berisi peluru, namun dilaporkan si bocah membawa serta amunisi di dalam tasnya. Tidak disebutkan secara jelas jenis pistol yang dibawa si bocah. Tidak diketahui juga milik siapa pistol yang dibawa bocah tersebut.

Pihak sekolah lantas menelepon polisi dan bocah tersebut digelandang ke kantor polisi setempat. Meski masih berusia 11 tahun, bocah tersebut tetap dijerat dakwaan pidana, yakni kepemilikan senjata mematikan dan membawanya ke sekolah, serta penyerangan. 

"Tuduhan penyerangan karena bocah tersebut mengancam dengan menunjukkan dan sempat menodongkan pistol tersebut di hadapan tiga temannya. Nampaknya hal tersebut terjadi saat istirahat makan siang, saat semua murid pergi keluar kelas," jelas Horsley.

Selain dijerat pidana, bocah tersebut juga dikenai sanksi skorsing dari pihak sekolah. Tidak dijelaskan hingga kapan skorsing tersebut diberikan. Di sisi lain, pihak sekolah memuji sikap berani murid-murid yang melaporkan insiden tersebut kepada guru mereka.

"Anak-anak kita bisa menjadi mata dan telinga dan andalan kami selain mengandalkan sistem keamanan kami di sekolah. Kami memiliki kamera dan semacamnya, tapi tidak lebih efektif dibandingkan anak-anak langsung yang melaporkan perilaku berbahaya rekannya," tandasnya.

Insiden ini hanya berselang beberapa hari setelah tragedi penembakan brutal di SD Sandy Hook, Connecticut, yang menewaskan 20 anak-anak dan 6 orang staf dan guru. Pelaku yang berusia 20 tahun, Adam Lanza, melepas tembakan brutal ke dalam ruang kelas SD tersebut dengan menggunakan senapan semi-otomatis milik ibundanya. Bahkan Adam terlebih dahulu menembak mati ibundanya yang sedang tidur di rumah mereka.
sumber 
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Brother baner

SEPUTAR BLOG,INTERNET,KOMPUTER.

WAHYOKU BLOG

Banner tatelu


 BELAJAR BARENG