Selasa, 11 Desember 2012 11:04 wib
Waspadai kanker (Foto: Healthmeup)
KANKER serviks
atau kanker rahim cukup membuat resah kaum wanita saat ini. Banyak yang
tidak mengetahui cara pencegahan yang bisa dilakukan agar terhindar
dari penyakit menakutkan tersebut. Namun, antisipasi sederhana bisa
dilakukan sejak dini.
Keganasan kanker serviks atau kanker rahim umumnya menyebar melalui human papillomavirus (HVP). Biasanya, virus ini tertular pada saat melakukan hubungan seksual. Yang cukup mengkhawatirkan ialah penggunaan kondom atau alat kontrasepsi tidak dapat mencegahnya untuk tidak masuk dalam tubuh, demikian yang dilansir Healthmeup.
Meski demikian, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan sebagai langkah preventif. Inilah beberapa di antaranya:
- Karena perkembangan kanker serviks memakan waktu begitu lama, pap smear merupakan alat paling mudah untuk mendiagnosa dan mengobati. Dokter menyarankan, wanita berusia 21 tahun ke atas untuk melakukan pemeriksaan pap smear. Tes ini akan melihat apakah ada perubahan dalam sel-sel rahim Anda. Selain itu, metode ini juga bisa mendeteksi infeksi, sel yang tidak normal, dan keberadaan kanker serviks. Anda bisa melakukan tes ini setiap satu atau tiga tahun sekali.
-Para ilmuwan telah mengembangkan vaksin yang membantu mencegah beberapa jenis HPV dan melindungi terhadap HPV yang paling sering menyebabkan kanker. Vaksin ini berfungsi sebagai salah satu penangkal pertama terhadap infeksi HVP dan kanker serviks.
-Peringatan untuk berhenti merokok sudah cukup ramai saat ini. Tentu ini bukan tanpa alasan. Merokok meningkatkan risiko kanker serviks dua sampai lima kali. Merokok menyebabkan penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh.
-Wanita yang tidak suka makan sayur dan buah, juga dapat menempatkan diri mereka dalam risiko tinggi untuk terkena kanker serviks. Oleh karena itu, perbanyak konsumsi sayur dan buah untuk menghindari kanker serviks.
-Penggunaan kontrasepsi oral yang terlalu lama ternyata juga dapat meningkatkan risiko kanker leher rahim. Penelitian menunjukkan bahwa risiko kanker serviks naik semakin lama seorang wanita mengambil kontrasepsi oral, namun risiko kembali turun lagi setelah kontrasepsi oral dihentikan. (ind)
(tty)
sumber