Jum'at, 8 Februari 2013 17:55 wib
Ilustrasi
JAKARTA- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama mengecam oknum-oknum yang menjual bayi dengan memalsukan
dokumen akta kelahiran dan kartu keluarga.
"Kalau benar-benar, harus dihukum berat itu, kurang asem itu!" kecam Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (8/2/2013).
Kata Ahok, jajarannya di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI masih menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan kepolisian. Jika hasil penyidikan dari pihak kepolisian menunjukkan ada oknum PNS Pemprov DKI yang melakukan pemalsuan itu, dengan tegas Ahok menyatakan akan memecatnya.
"Tunggu penyelidikan polisi saja, santai aja. Kita enggak usah membentuk tim penyidik lah. Ya kalau ketahuan, iya dong (dipecat)," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus perdagangan bayi ke luar negeri, diduga adanya keterlibatan oknum petugas kependudukan dan pencatatan sipil (Dukcapil) yang berperan dalam sindikat kasus tersebut.
Menurut Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Hengki Heryadi, oknum Dukcapil yang terlibat diduga memalsukan identitas bayi yang dimasukkan kedalam kartu keluarga (KK) dan Paspor.
"Dugaan pemalsuan itu pasti ada oknum yang terlibat, kami juga memeriksa mulai dari RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, hingga Dukcapil," ujar Hengki.
Oknum Dukcapil wilayah Jakarta Pusat, kata Hengki, sudah dilakukan pemeriksaan oleh kepolisian terkait dengan identitas Bayi di Kartu Keluarga. "Sudah kami lakukan pemeriksaan, petugas Dukcapil Jakarta Pusat berinisial J," tuturnya.
(ugo)
"Kalau benar-benar, harus dihukum berat itu, kurang asem itu!" kecam Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (8/2/2013).
Kata Ahok, jajarannya di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI masih menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan kepolisian. Jika hasil penyidikan dari pihak kepolisian menunjukkan ada oknum PNS Pemprov DKI yang melakukan pemalsuan itu, dengan tegas Ahok menyatakan akan memecatnya.
"Tunggu penyelidikan polisi saja, santai aja. Kita enggak usah membentuk tim penyidik lah. Ya kalau ketahuan, iya dong (dipecat)," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus perdagangan bayi ke luar negeri, diduga adanya keterlibatan oknum petugas kependudukan dan pencatatan sipil (Dukcapil) yang berperan dalam sindikat kasus tersebut.
Menurut Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Hengki Heryadi, oknum Dukcapil yang terlibat diduga memalsukan identitas bayi yang dimasukkan kedalam kartu keluarga (KK) dan Paspor.
"Dugaan pemalsuan itu pasti ada oknum yang terlibat, kami juga memeriksa mulai dari RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, hingga Dukcapil," ujar Hengki.
Oknum Dukcapil wilayah Jakarta Pusat, kata Hengki, sudah dilakukan pemeriksaan oleh kepolisian terkait dengan identitas Bayi di Kartu Keluarga. "Sudah kami lakukan pemeriksaan, petugas Dukcapil Jakarta Pusat berinisial J," tuturnya.
(ugo)