Sabtu, 23 Februari 2013 - 18:08 wib
Sungai-sungai raksasa yang terlihat dari jendela pesawat (Foto: Arpan/Okezone)
Sungai-sungainya itu terlihat dari jendela pesawat terbang yang sebentar lagi segera turun. Dari ketinggian lebih seribu meter di angkasa, aliran raksasa meliuk seperti ular air melata. Sungai berliku yang menjangkau sampai jauh ke pedalaman.
Bandara Mozes Kilangin disinari matahari. Di pagi yang sejuk, landas pacunya dilindas roda pesawat Garuda Indonesia jenis Boeing 737-400. Pesawat terbang besar itu bergetar saat mendarat, lalu terpacu cepat. Sebelum berbelok ke apron, berhenti di sana.
Inilah Papua, pulau bergunung-gunung dan bersungai-sungai raksasa yang terkenal di seantero dunia. Wilayah tertimur dari Nusantara tercinta.
Semua penumpang naik bus jemputan dari ujung apron. Bus berjalan, tak lama kemudian berhenti. Para penumpang masuk ke ruang kedatangan. Waktu telah menunjukkan pukul 06.45 WIT.
Sewaktu hendak berangkat, ada peringatan. “Nanti kalau terasa jetlag, istirahat saja di hotel dulu.” Peringatan seperti itu jangan diremehkan. Yang terasa bukan jetlag lagi, melainkan kantuk yang kadarnya agak berat.
Setelah dijemput dua orang teman di bandara, lebih baik keliling kota. Kami berkendara di lalu-lintas lengang. Menyaksikan orang-orang lalu-lalang, berjalan kaki dan memacu sepeda motor atau mobilnya. Mereka mau sekolah dan bekerja.
Mata yang semula mengantuk langsung berpendar-pendar dengan pandangan nyalang, beredar liar buat mencari-cari objek wisata yang menarik perhatian. Menikmati pagi di Timika. Merasakan segar benar udara yang berhembus dari pegunungan Jayawijaya. Rasa kantuk langsung terasa hilang.
sumber