Kamis, 13 Desember 2012 05:31 wib
Ilustrasi Alignment of Universe (Foto: Suite101)
JAKARTA - Beberapa waktu belakangan ini, rumor kiamat 2012 semakin santer terdengar. Di beberapa negara dunia, kabar mengenai berakhirnya dunia tersebut, selain dipakai sebagai "alat" untuk mendorong penjualan produk, tempat wisata serta pesta perayaan, juga memunculkan peringatan yang dilontarkan badan antariksa asal Amerika Serikat, NASA, agar penduduk Bumi waspada, terutama dalam menghadapai rumor Blackout (penggelapan).
Konon, peristiwa Blackout ini akan terjadi selama tiga hari, mulai dari 23 sampai 25 Desember 2012. Peristiwa ini juga menandai terjadinya Alignment of Universe atau Penyelarasan Alam Semesta.
NASA dikabarkan mengungkap bahwa Alignment of Universe berarti seluruh planet di sistem Tata Surya, akan berada dalam satu garis lurus yang sejajar. Formasi sejajar ini tidak menandakan akhir dari dunia, namun menunjukkan bahwa Matahari dan Bumi untuk pertama kalinya akan berada dalam posisi satu garis lurus.
Kabar mengenai Alignment of Universe ini bahkan bernada sedikit menakutkan publik. Sumber menyebutkan, bagi mereka yang tetap bertahan hidup, maka mereka akan menghadapi dunia baru. Namun, bagi mereka yang tidak siap, sebagian dari mereka akan berakhir riwayat hidupnya akibat ketakutan.
Dilansir Snopes, Kamis (13/12/2012), NASA menegaskan bahwa pihaknya tidak menginformasikan berita apapun terkait alam semesta yang berada dalam posisi sejajar atau peristiwa Blackout selama tiga hari. NASA atau ilmuwan lainnya tidak pernah mengemukakan pernyataan apapun mengenai hal tersebut.
Sementara situs Urbanlegends melaporkan, kata "Alignment" atau "Penyelarasan" dalam informasi ini tampaknya merujuk pada berlalunya Matahari, seperti yang terlihat dari Bumi. Matahari ini akan kabarnya akan berada di pusat Galaksi pada 21 Desember 2012.
Namun, peristiwa ini kabarnya terjadi setiap tahun di waktu yang sama. Fenomena ini tidak menimbulkan dampak apapun terhadap planet. (fmh)