Srimad Bhagavatha Purana 1.2.11
Para rohaniawan mulia yang telah menginsyafi/mengerti tentang Tuhan menyebut-Nya sebagai Brahman, Paramatma dan Bhagavan” .
Bhagavad Gita 15.15 & Brahma Samhita 5.35
Brahman adalah aspek impersonal Tuhan. Ia adalah cahaya (energi) yang memancar dari Bhagavan (Diri Pribadi Tuhan). Brahman berhakekat serba meliput, berada dimana-mana, tak terbagi-bagi, tanpa wujud, sifat & ciri apapun. Paramatma adalah aspek setempat Tuhan yang bersemayan didalam hati badan jasmani setiap makhluk dan inti atom (paramanu) setiap unsur materi alam fana.
Ilustrasi : Paramatma
Tuhan dengan ketiga aspekNya ini dapat diibaratkan sebagai api yang juga memiliki tiga aspek keberadaan yaitu nyala, panas dan cahaya. Apakah api itu? Api adalah kesatuan dari nyala, panas dan cahaya. Demikianlah Tuhan adalah kesatuan dari Bhagavan, Paramatma dan Brahman.
Nyala adalah wujud api yang menjadi sumber panas dan cahaya. Tanpa nyala tidak mungkin ada panas dan cahaya. Begitu pula, Bhagavan adalah wujud pribadi Tuhan yang menjadi sumber keberadaan Paramatma dan Brahman. Tanpa Bhagavan, tidak mungkin ada Paramatma dan Brahman. Karena itu, dari ketiga aspek Tuhan ini, Bhagavan (Kepribadian Tuhan YME) adalah yang paling utama. Sebab, dengan mengerti hakekat Bhagavan, otomatis hakekat Paramatma dan Brahman terpahami.
Ketiga aspek Tuhan Yang Maha Esa ini disebutkan pula oleh Sri Krishna dalam Bhagavad-gita :
Bhagavad-gita 9.4
Aku berada di mana-mana di seluruh alam semesta dalam bentuk-Ku yang tidak terwujud. Semua makhluk hidup berada dalam diri-Ku, tetapi Aku tidak berada di dalam mereka.
Bhagavad-gita 9.5
Namun segala sesuatu yang diciptakan tidak bersandar di dalam diri-Ku. Lihatlah kehebatan batin-Ku! Walaupun Aku memelihara semua makhluk hidup dan walaupun Aku berada di mana-mana, namun Aku bukan bagian dari manifestasi alam semesta ini, sebab Diri-Ku adalah asal mula ciptaan.
———————————
Bhagavan / Brahman atau yang ada dalam semua mantra Hindu adalah “Om“.Brahman adalah Tuhan tidak berwujud, Yang Maha Besar, ada di mana-mana namun Maha Esa, memenuhi segala sesuatu.
———————————
Bhagavad-Gita 10.3 : Seseorang yang mengenalKu – sebagai Yang Tak Dilahirkan, sebagai Yang Tak Bermula, Yang Maha Penguasa seluruh alam semesta..
Chandogya Upanishad, 6: 2: 1 : Dia hanya satu, tidak ada yang kedua.
Yajurveda Chapter. 32 Verse 3 : menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan (“God is formless and bodiless”).
Yajurveda Chapter. 40 Verse 8 : menyatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan dia suci.
Atharvaveda 20:58:3 : Tuhan itu Maha Besar.
Rigveda 1:64:46 : Kebenaran Hanya Satu, Dia dipanggil dengan berbagai Nama.
———————————
Tetapi sebagaimana dikatakan bahwa Tuhan itu Maha Besar, semua mahluk baik di dunia material maupun rohani adalah manifestasi-Nya bahkan semua benda materi dilingkupi-Nya, transenden memenuhi segala sesuatu. Dewa dan Dewi adalah bagian dari identitas-Nya sesuai fungsi metafisika Ketuhanan.
———————————
Bhagavad-gita 10.2
Baik para dewa maupun resi-resi yang mulia tidak mengenal asal mula maupun kehebatan-Ku, sebab, dalam segala hal, Aku adalah sumber dewa-dewa dan resi-resi.
Bhagavad-gita 11.6
Wahai yang paling baik di antara para Bharatha, lihatlah di sini berbagai perwujudan para Aditya, vasu, Rudra, Asvini-kumara dan semua dewa lainnya. Lihatlah banyak keajaiban yang belum pernah dilihat atau didengar oleh siapapun sebelumnya.
Bhagavad-gita 11.15
Arjuna berkata; Sri Krsna yang hamba muliakan, di dalam badan Anda hamba melihat semua dewa dan berbagai jenis makhluk hidup yang lain. Hamba melihat Brahma duduk di atas bunga padma, bersama Dewa Siva, semua resi dan naga-naga rohani.
Bhagavad-gita 11.21
Semua kelompok dewa menyerahkan diri di hadapan Anda dan masuk ke dalam diri Anda. Beberapa di antaranya sangat ketakutan dan mereka mempersembahkan doa pujian sambil mencakupkan tangannya. Banyak resi yang mulia dan makhluk-makhluk yang sempurna yang sedang berseru, “semoga ada segala kedamaian!” sedang berdoa kepada Anda dengan menyanyikan mantra-mantra veda.
Bhagavad-gita 11.37
Yang Mahabesar, lebih tinggi daripada Brahma, Anda adalah pencipta yang asli. Karena itu, bukankah seyogyanya mereka bersujud dengan hormat kepada Anda? O kepribadian yang tidak terhingga, Tuhan yang disembah oleh semua dewa, pelindung alam semesta! Anda adalah sumber yang tidak dapat dikalahkan, sebab segala sebab, yang melampaui manifestasi alam material ini.
———————————
Jadi adanya Dewa-Dewi adalah keniscayaan (kenyataan) seperti halnya mahluk-mahluk di dunia material, dimana dari yang terwujud Dewa Wisnu adalah Tuhan sebagai pribadi (identitas dewa) yang tertinggi. Dewa Wisnu kemudian menciptakan Dewa Brahma dan seterusnya. Jadi tidak ada istilah “konsep Dewa” dalam agama Hindu tapi memang realitas, ekspansi Tuhan.
———————————
sumber