Sabtu, 15 Desember 2012 08:00 wib
Barack Obama (Foto:Reuters)
WASHINGTON- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama tampak menitikan air mata ketika memberikan keterangan mengenai aksi penembakan yang terjadi di Connecticut, AS. 28 orang dilaporkan tewas dalam kejadian ini termasuk 20 anak-anak.
Dari Gedung Putih, Obama mengeluarkan pernyataan duka citanya kepada keluarga korban penembakan di Sekolah Dasar Shandy Hook, Newton, pada Jumat (14/12/2012) waktu atau AS atau Sabtu dini hari waktu Indonesia.
"Selama beberapa tahun terakhir, negara ini terlalu sering mengalami tragedi seperti ini (penembakan). Dan setiap waktu saya bereaksi bukan sebagai presiden tetapi seperti halnya orang lain, sebagai orangtua. Khususnya seperti yang terjadi hari ini. Saya tahu banyak orangtua yang merasakan seperti yang saya rasakan," ujar Obama, dalam pernyataan tertulis Gedung Putih yang diterima Okezone, Sabtu (15/12/2012).
"Mayoritas korban tewas hari ini adalah anak-anak berusia antara 5 hingga 10 tahun. Masih banyak yang seharusnya bisa mereka jalani ke depanya. Selain itu ada guru juga yang turut menjadi korban, mereka yang mendedikasikan hidupnya untuk membantu anak-anak mewujudkan cita-citanya," lanjut Obama.
Dalam pernyataannya, Obama turut mengucapkan belasungkawanya untuk keluarga korban yang anak-anaknya turut tewas dalam kejadian ini. Menurutnya, tidak ada kata-kata yang bisa meringankan penderitaan mereka.
Sebagai Presiden AS, Obama menjanjikan akan adanya tindakan yang mengikuti peristiwa ini. Selama ini, Obama memang bermaksud untuk mengendalikan peredaran senjata di Negeri Paman Sam, namun langkah tersebut kerap tersandung alasan amandemen kedua dari konstitusi AS yang menyebutkan hak untuk membela diri.
Guna menghormati para korban, Presiden Obama pun meminta warga untuk mengibarkan bendera setengah tiang hingga 18 Desember mendatang.(faj)
Dari Gedung Putih, Obama mengeluarkan pernyataan duka citanya kepada keluarga korban penembakan di Sekolah Dasar Shandy Hook, Newton, pada Jumat (14/12/2012) waktu atau AS atau Sabtu dini hari waktu Indonesia.
"Selama beberapa tahun terakhir, negara ini terlalu sering mengalami tragedi seperti ini (penembakan). Dan setiap waktu saya bereaksi bukan sebagai presiden tetapi seperti halnya orang lain, sebagai orangtua. Khususnya seperti yang terjadi hari ini. Saya tahu banyak orangtua yang merasakan seperti yang saya rasakan," ujar Obama, dalam pernyataan tertulis Gedung Putih yang diterima Okezone, Sabtu (15/12/2012).
"Mayoritas korban tewas hari ini adalah anak-anak berusia antara 5 hingga 10 tahun. Masih banyak yang seharusnya bisa mereka jalani ke depanya. Selain itu ada guru juga yang turut menjadi korban, mereka yang mendedikasikan hidupnya untuk membantu anak-anak mewujudkan cita-citanya," lanjut Obama.
Dalam pernyataannya, Obama turut mengucapkan belasungkawanya untuk keluarga korban yang anak-anaknya turut tewas dalam kejadian ini. Menurutnya, tidak ada kata-kata yang bisa meringankan penderitaan mereka.
Sebagai Presiden AS, Obama menjanjikan akan adanya tindakan yang mengikuti peristiwa ini. Selama ini, Obama memang bermaksud untuk mengendalikan peredaran senjata di Negeri Paman Sam, namun langkah tersebut kerap tersandung alasan amandemen kedua dari konstitusi AS yang menyebutkan hak untuk membela diri.
Guna menghormati para korban, Presiden Obama pun meminta warga untuk mengibarkan bendera setengah tiang hingga 18 Desember mendatang.(faj)
0 Comments
